Gak Cuma Buat Dosen! 5 Alasan Kenapa Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Wajib Banget Ikut Konferensi



Guys, siapa di sini yang masih mikir kalau konferensi itu acara super formal, harus pakai jas, dan cuma diisi sama akademisi senior? Eits, stop stereotip itu!

Faktanya, konferensi di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi justru ramah banget buat mahasiswa. Ini bukan cuma tempat kumpulnya para profesional, tapi juga shortcut terbaik buat kamu yang mau ilmu, link, dan portofolio kamu naik kelas.

Kenapa sih kita harus repot-repot hadir? Jawabannya simpel: Konferensi itu pintu gerbang ke hal-hal keren yang enggak ada di buku kuliah. Berikut 5 alasannya kenapa kamu wajib banget ikut, minimal sekali seumur hidup jadi mahasiswa!

1. Ilmu Update yang Gak Sempat Masuk Kurikulum

Kuliah itu penting sebagai dasar, tapi tren perpustakaan bergerak jauh lebih cepat dari silabus. Di konferensi, kamu langsung disuguhi materi paling fresh dan paling hot. Kamu belajar tentang perkembangan terbaru, seperti implementasi Artificial Intelligence (AI) dalam layanan referensi atau isu literasi digital Gen Z.

Intinya, konferensi adalah pintar instan karena kamu belajar dari orang-orang yang sedang menciptakan tren itu. Partisipasi dalam konferensi memungkinkan peserta untuk "memahami perkembangan terbaru, melampaui apa yang diajarkan dalam kurikulum tradisional dan memperkuat pemahaman mendalam tentang isu-isu kontemporer." (Lasa HS & Suwarto, Pengembangan Keprofesian Pustakawan, 2021).

2. Networking yang Lebih Berharga dari Sekadar Kenalan "Biasa"

Forget about kenalan kaku. Konferensi adalah tempat yang fun di mana mahasiswa, dosen, peneliti, dan pustakawan senior ngumpul bareng. Ini kesempatan emas buat:

a. Nyari Pembimbing Skripsi: Kamu bisa langsung approach dosen keren yang punya penelitian nyambung sama ide kamu.

b. Peluang Magang & Kerja: Banyak profesional yang mencari bibit muda. Kalau kamu berani say hi dan ngajak diskusi, link atau rekomendasi kerja bisa terbuka lebar.

Networking itu bukan cuma buat orang dewasa, justru mahasiswa sering dianggap punya energi dan perspektif baru yang menarik.

3. Tempat Uji Coba Ide dan Skill Presentasi Terbaik

Kalau kamu cukup berani mengirimkan paper atau abstrak, konferensi adalah arena latihan yang sangat worth it. Kamu akan dipaksa menyusun argumen dan menjelaskan riset kamu dengan tajam di depan audiens, ini bekal skill penting buat sidang skripsi dan dunia kerja.

a. Di kelas, kamu dapat feedback dari cuma satu atau dua dosen.

b. Di konferensi, kamu dapat umpan balik dari banyak pakar berbeda, hal itu jauh lebih kaya dan bisa menyempurnakan ide penelitian kamu.

Riset yang diterbitkan oleh Wulandari (2019) menunjukkan bahwa mahasiswa yang aktif di forum ilmiah memiliki peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis dan public speaking, ini dua soft skill yang sangat dicari di dunia kerja.

4. Portofolio dan CV Kamu Langsung Stand Out

IPK tinggi itu bagus, tapi di era sekarang, soft skill dan pengalaman praktis itu penentu. Coba bandingkan dua CV. Jelas, CV yang mencantumkan "Pengalaman Presentasi Konferensi Nasional/Internasional" memiliki nilai tambah besar. 

Ini adalah bagian dari pengembangan profesional berkelanjutan yang direkomendasikan oleh Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), menunjukkan bahwa kamu serius membangun karier, bukan cuma sekadar ikut alur kuliah. 

5. Menemukan Passion dan Arah Karier yang Jelas

Banyak banget mahasiswa yang bingung mau fokus di mana. Konferensi bisa membantumu menemukan jawaban. Dengan melihat variasi topik dan mendengarkan ahli di berbagai sub-bidang, kamu akan merasakan area mana yang paling excite kamu.

Satu sesi presentasi saja bisa mengubah total fokus skripsi atau arah karier kamu ke depannya.

Konferensi bukan cuma tempat para profesional. Justru, kamu sebagai generasi baru, sangat dinanti-nantikan kehadirannya. Kamu tidak perlu menunggu pintar atau berpengalaman dulu. Semakin cepat kamu nyemplung, semakin banyak benefit yang kamu dapat.

Mulai sekarang, yuk cek kalender akademik dan cari konferensi terdekat di bidangmu!



Referensi 

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI). (2010). Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat IPI. 

Lasa HS, & Suwarto. (2021). Pengembangan Keprofesian Pustakawan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Baru. 

Wulandari, R. (2019). Pengaruh Partisipasi Mahasiswa dalam Konferensi Ilmiah terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Public Speaking. Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi (JIPI), 2(2), 1-15. http://jipi.perpustakaan.ac.id/article/view/102

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak